Majunya bisnis keripik tempe membuat Joko ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi. Dia pun mencoba memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk mendapatkan modal dan mengembangkan usahanya.
Dana segar yang diberikan kepadanya itu pun dimaksimalkan agar produksi olahan keripik tempenya bisa lebih banyak.
"Sekarang bisa menjual 60-70 kilogram (kg) dalam satu hari. Itu setelah memanfaatkan KUR," ucapnya.
Belum lagi saat bulan Ramadhan yang membuat permintaan meningkat pesat. Sebab, dia bisa menjual 100 kilogram dalam satu hari.
Joko menjual olahan keripik tempenya sebesar Rp65.000 untuk ukuran satu kilogram. Sementara itu, untuk kemasan 250 gram dibanderol Rp20.000.
Dengan jerih payahnya, Joko telah mempekerjakan enam orang karyawan dan dibantu anak-anaknya dan istrinya dalam menjalankan usaha itu. Usaha Joko dari 1982 yang diawali pengrajin tempe dan beralih usaha keripik sudah dia rasakan nikmatnya.