JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa kunci dari kemajuan Indonesia terletak pada pembangunan infrastruktur.
Terlebih, perhelatan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) juga dihadiri Perdana Menteri Australia, Jepang, dan Kanada.
BACA JUGA:
"Kita ingin mendorong kerja sama BUMN dengan pihak swasta, juga dengan investasi asing. Jangan nanti ada stigma BUMN mau jadi 'menara gading', menguasai dan memonopoli. Tidak, kita ingin menjadikan BUMN itu membangun ekosistem," ujar Erick kepada awak media saat mengunjungi ASEAN 2023 Media Center di Jakarta Convention Center, Kamis (7/9/2023).
Sebelumnya Erick sudah menjelaskan mengenai Blueprint BUMN 2024-2034 yang tidak lain salah satunya menjadi pelopor ekonomi hijau.
BACA JUGA:
"Karena tidak mungkin kita berbicara soal industri di Indonesia tanpa ada energi hijau. Apalagi kita tahu Amerika Serikat (AS) punya policy line, Eropa juga punya policy line, jadi sebagai negara sahabat kita harus mencoba seperti itu," ungkap Erick.
Selain itu, dalam blueprint tersebut, pembangunan infrastruktur berskala internasional juga menjadi bagian penting.
Dia menegaskan, jika ingin Indonesia maju, sudah pasti infrastruktur menjadi kunci.
"AS di tahun 1960 sudah membangun kereta api sebanyak 30 ribu km. Kalau kita lihat kenapa Korea Selatan maju? Sama, di tahun 1960-an mereka mengalokasikan 50% APBN-nya untuk pembangunan infrastruktur. Lihat China sekarang, punya 40.000 km kereta cepat. Di mana kita?," ucap Erick.
Dia mengatakan, Indonesia sekarang sedang mengejar ketertinggalan itu.
"Nah itu di Blueprint BUMN, yang di bagian pembangunan infrastruktur secara standar internasional, itu tetap menjadi bagian penting," tandasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)