Dia menegaskan, jika ingin Indonesia maju, sudah pasti infrastruktur menjadi kunci.
"AS di tahun 1960 sudah membangun kereta api sebanyak 30 ribu km. Kalau kita lihat kenapa Korea Selatan maju? Sama, di tahun 1960-an mereka mengalokasikan 50% APBN-nya untuk pembangunan infrastruktur. Lihat China sekarang, punya 40.000 km kereta cepat. Di mana kita?," ucap Erick.
Dia mengatakan, Indonesia sekarang sedang mengejar ketertinggalan itu.
"Nah itu di Blueprint BUMN, yang di bagian pembangunan infrastruktur secara standar internasional, itu tetap menjadi bagian penting," tandasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)