Tak hanya itu, instrumen SRBI juga menunjukkan bahwa ada instrumen lain di pasar selain Surat Berharga Negara (SBN), sehingga bisa menyesuaikan ekspektasi pasar.
BACA JUGA:
"Tahun ini kan anggaran pemerintah relatif besar, jadi pemerintah mengurangi penerbitan SBN. Nah, ini yang mendorong kita untuk menerbitkan instrumen lain, yaitu SRBI ini," jelas Erwindo.
Pasalnya, dia menilai saat ini tidak ada instrumen investasi lain yang likuid dan berkualitas seperti SBN. BI pun melihat adanya kebutuhan pasar yang belum terpenuhi itu.
"Meski SRBI ini hanya dijual terbatas, tetapi instrumen ini bisa dipindahtangankan secara lebih mudah dari sisi kepemilikan, baik oleh pelaku keuangan domestik maupun oleh asing, sehingga harapannya ini bisa menjadi tambahan likuiditas masuk," pungkas Erwindo.
(Zuhirna Wulan Dilla)