Transportasi Jadi Penyumbang Terbesar Polusi Udara, Menhub: Saya Prihatin

Heri Purnomo, Jurnalis
Kamis 14 September 2023 18:10 WIB
Transportasi Penyumbang Polusi Terbesar di Jakarta. (Foto: Okezone.com/Antara)
Share :

JAKARTA - Polusi udara masih menjadi permasalahan khususnya di Jakarta. Salah satu penyumbang polusi udara adalah sektor transportasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun prihatin karena sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara.

Pasalnya, polusi udara menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya Ispa. Bahkan ada beberapa orang yang tidak berani untuk ke luar rumah.

"Ya memang saya prihatin bahwa transportasi berkontribusi lebih dari 50%. Yang namanya motor itu lebih dari 50% dari 50% nya tranportasi," kata Menhub dalam Seminar Nasional Ikatan Alumni SMA Xaverius 1 Palembang (IKAXA) di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Oleh karenanya, kata Menhub, inisiatif dari seluruh masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik sangat penting untuk dapat mengatasi polusi udara saat ini.

Pemerintah juga terus berupaya melakukan percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Bateral (KBLBB) melalui regulasi yang mendukung dan memberi kemudahan bagi industri dan pelanggan.

Salah satunya melalui Insentif Fiskal KBLBB berupa Biaya Uji Tipe dan SUT KBLBB Baru dan Biaya Uji Tipe, SUT, dan Struktur Kendaraan Konversi yang dilengkapi dengan beberapa penerbitan regulasi.

"Konversi contohnya kita punya motor vespa kita ganti dengan ev. Itu sangat berguna karena populasi kendaraan motor itu 33 juta ada di Indonesia dan pertumbuhan lebih 5%. Jika dibiarkan akan menambah populasi di Indonesia," katanya.

Menhub juga mengatakan pihaknya mempunyai 7 mobil uji emisi yang bergerak secara mobile untuk dapat menguji kendaraan bermotor di Indonesia. Ia juga meminta sektor industri segera sadar dalam upaya mengurangi polusi.

"Bagi mereka yang punya industri tolong disadari bahwa kita harus melakukan satu upaya untuk mengurangi atau meniadakan polusi di kota besar Indonesia," katanya.

Sementara itu, Lead Analyst Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) Lauri Myllyvirta mengakui banyak sumber polutan yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.

“Yang sering disebut memang PLTU. Tapi bukan satu-satunya. Ada sumber polutan lain yaitu transportasi, kebakaran hutan, dan lain-lain,” katanya.

Pernyataan Lauri itu sesuai dengan data yang disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, polusi udara di Jakarta merupakan emisi dari kendaraan bermotor.

Data KLHK menyebutkan tidak kurang dari 44% polusi udara disumbang dari emisi kendaraan bermotor, disusul industri 31%, manufaktur 10%, perumahan 14% dan komersial 1%.

Sementara itu, total emisi karbon dari kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e menyusul tingginya jumlah penggunaan. Angka tersebut disampaikan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development Indef Abra Talattov mengatakan, dengan rata-rata konsumsi BBM di Jakarta untuk motor sebesar 0,92 liter per hari dan mobil 3,9 liter per hari, maka total konsumsi BBM di Jakarta bisa mencapai 17,8 juta liter per hari untuk seluruh populasi motor dan 16,2 juta liter per hari untuk seluruh populasi mobil.

“Apabila jumlah emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e, artinya estimasi total emisi yang dihasilkan dari total populasi sepeda motor dan mobil penumpang di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e,” katanya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya