JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi soal mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan yang ditangkap KPK pada Selasa, 19 September 2023.
"Saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapapun. Tetapi sejak awal saya bilang bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah oleh bapak presiden sebagai pembantu beliau untuk mentransformasi BUMN sejak awal saya bilang harus ada program bersih-bersih BUMN. Program ini tidak hanya tadi secara karakter dengan pondasi AKHLAK tetapi juga good corporate governance," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
BACA JUGA:
Erick mengatakan bahwa banyak sekali isu korupsi di BUMN sebelum dirinya menjabat sebagai menteri.
Dirinya menyebut secara konsisten hanya ingin melakukan perbaikan sistem pada BUMN hingga saat ini.
BACA JUGA:
"Contoh kemarin Waskita Beton itu kan sebelum. Kemarin ada istilah kok ini PMN belum digunakan? coba dicek kan ada juga pemberitaan bilang oh ini jaman pak Erik Tohir sibuk. Lah PMN itu tahun 2015 dan itu ada audit BPK-nya. cuman kan sekarang di hal-hal seperti ini kadang-kadang diputarbalikkan seakan-akan wah ini kenapa gitu," kata Erick.
"Tapi saya bisa jamin bahwa di jamannya saya ini saya berusaha benar-benar menjaga daripada struktur, sistem yang lebih transparan dan baik seperti yang saya lakukan di sepakbola transparan. kenapa ya namanya juga badan usaha milik negara. Jadi ini kan uang rakyat," tambahnya.
Erick pun memastikan bahwa BUMN tidak berbisnis dengan rakyat tetapi mendukung pertumbuhan ekonomi yang harus kurang lebih 5% tetapi juga jangan menjaga disparitas antara kaya dan miskin.
BACA JUGA:
"Di situ lah kenapa BUMN hadir sebagai tentu ekosistem membangun ekonomi nasional dgn berbagai pihak, dengan swasta, dengan investasi asing. Tetapi yang paling penting tetap melindungi yang namanya UMKM karena tulang punggung daripada kita ini UMKM," jelasnya.
Meski begitu, Erick bakal menindaklanjuti dugaan korupsi pada pengadaan LNG tersebut. Dirinya mengendapkan sistem tranparansi di tubuh BUMN.
"Oh harus (terbuka), makanya kan kalau kita lihat
Pertamina ini sekarang ada holding dan subholding. Bukunya keliatan sekarang kalau dulu tidak kelihatan. Makanya itu kita dorong keterbukaan. Sama di PLN ada holding dan subholding. Jadi bukunya sekarang terpisah dan itu lah kenapa Pertamina sekarang juga banyak perusahaannya untung karena sudah dikeker nggak bisa tutup-tutupan mana yang namanya penugasan, mana yang namanya bisnis biasa. Nah ini yang kita jaga," kata Erick
"Dan kembali kita tetap Pertamina, PLN harus efisiensi. Kita tahu Pertamina itu kemarin sudah efisiensi hampir 1,9 miliar USD. Itu petning. PLN berani memotong capexnya efisiensi 40 persen. Nah ini kita dorong. kenapa? tidak mungkin dalam persaingan global ini tadi bumn tidak melakukan efisiensi. itu yang terus kita jaga tapi transparan dan memilih orang yang tepat dalam memimpin," pungkasnya.
Sebagai informasi, KPK Karen sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di PT Pertamina (PTPM) Persero tahun 2011-2021.
(Zuhirna Wulan Dilla)