JAKARTA - Pinjaman Online (pinjol) baik legal maupun ilegal menjadi momok yang mengerikan. Sebab ada nasabah yang rela bunuh diri karena terlilit utang pinjol.
Terbaru kasus nasabah AdaKami yang meninggal karena terus menerus diteror debt collector. Karena ancaman, seorang pria dengan inisial K memilih bunuh diri.
Berkaca dari kasus tersebut, Perencana Keuangan Mieke Rini mengingatkan masyarakat utamanya anak muda bahwa sekarang sudah sangat dekat dengan segala bentuk kegiatan ekonomi dan keuangan di media informasi, salah satunya pinjaman online.
“Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas digital itu sudah sangat alamiah, sehingga untuk berbagai aktivitas keuangan, aktivitas ekonomi yang serba digital sangat familiar, termasuk fasilitas-fasilitas pembiayaan salah satunya pinjaman online,” katanya kepada Okezone, Rabu (20/9/2023).
Karena kemudahan dan kedekatan ini, generasi milenial harus waspada terhadap pinjaman online. Jangan sampai terbiasa dan suka menggunakan kemudahan keuangan digital tersebut.
“Sangat mudah dan tanpa banyak persyaratan. Sehingga membuat akses anak muda ini semakin gampang,” ucapnya.
Apaladi, karakteristik keingintahuan anak muda sangat tinggi seperti selalu ingin mencoba hal-hal yang di luar kemampuannya.
Ketika rasa ingin tahunya lebih maka membutuhkan biaya yang besar, sehingga pinjol ilegal nantinya menjadi jalan satu-satunya untuk mendapat uang secara mudah dan banyak.
“Anak muda itu memiliki jiwa keingintahuannya yang tinggi, segala hal tentunya membutuhkan uang, ketika hal itu tidak tercukupi oleh pendapatannya maka dia mulai mencari alternatif pembiayaan agar dapat menjalankan gaya hidup yang diinginkan,” ucapnya
Oleh karena itu, Mieke menyarakan supaya generasi milenial meningkatkan literasi keuangan agar tidak terjerat pinjol.
“Orang yang minim literasi keuangan, dirinya tidak memiliki visi misi jangka panjang dan tujuan keuangan jangka panjang, mereka itu cenderung spendingnya lebih besar dibandingkan penghasilannya. Nah karena itu yang penting solusi disini dengan meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak muda,” ucapnya.
(Feby Novalius)