JAKARTA – Miliarder dunia, Warren Buffett mengaku sangat gemar dengan satu saham ini. Bahkan dirinya menghabiskan banyak uang perusahaan untuk membeli saham tersebut.
Lantas apakah saham yang digemari Warren Buffet tersebut. Apakah Apple atau yang lainnya?
Melansir The Motley Fool di Jakarta, Kamis (21/9/2023), dengan kemahiran yang dimiliki, CEO Berkshire Hathaway ini mendapat julukan "Oracle of Omaha", sejak memegang kendali pada 1965.
Warren Buffett mengawasi lebih dari 4.500.000% keuntungan untuk saham Kelas A perusahaan (BRK.A) per 14 September 2023. Di mana menghasilkan imbal hasil tahunan hampir 20% selama hampir enam dekade.
Manajer keuangan profesional dan investor pun menantikan laporan keuangan kuartalan Berkshire Hathaway untuk melihat apa yang telah dilakukan salah satu pemikir paling cerdas di Wall Street.
Berdasarkan laporan keuangan 13F Berkshire, serta komentar Oracle of Omaha pada rapat pemegang saham tahunan perusahaannya yang terakhir, tampaknya tidak ada saham yang lebih dicintai daripada raksasa teknologi Apple (AAPL -2,00%). Namun, ketika digali lebih dalam, ada satu-satunya saham yang bahkan lebih dekat dan disayangi oleh Oracle of Omaha.
Pada pertengahan Agustus, ketika Berkshire Hathaway mengajukan laporan keuangan 13F, yang memberikan gambaran tentang kepemilikan perusahaan pada 30 Juni 2023, Apple menonjol sebagai investasi teratas.
Kemudian, pada penutupan pasar pada 14 September, Apple menyumbang 45,4% dari portofolio investasi Berkshire Hathaway senilai USD354 miliar. Sebagai gambaran, Bank of America adalah pemegang saham terbesar kedua berdasarkan nilai pasar, yaitu 8,5% dari aset yang diinvestasikan Berkshire.
Sekilas melihat laporan keuangan kuartal kedua Berkshire Hathaway, 13F, dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun saham perusahaan yang bisa menyaingi Apple, berdasarkan nilai pasar.
Tapi, jika dilihat lebih jauh, dari 13F perusahaan dan menggali hasil operasi kuartalannya, ada saham lain yang tidak bisa berhenti dibeli oleh Warren Buffett dan wakil ketua eksekutif Charlie Munger, yakni saham Berkshire Hathaway.
Sebelum 17 Juli 2018, Warren Buffett dan Charlie Munger hanya diizinkan untuk membeli kembali saham perusahaan mereka sendiri jika nilai harga terhadap nilai buku saham Berkshire Hathaway turun ke atau di bawah 120%, yaitu tidak lebih dari 20% di atas nilai buku. Selama lebih dari setengah dekade menjelang tanggal penting ini, saham Berkshire tidak pernah turun di bawah angka tersebut, sehingga tidak ada pembelian kembali.
Namun pada tanggal 17 Juli 2018, dewan direksi Berkshire Hathaway mengesahkan langkah-langkah baru yang memungkinkan Warren Buffett dan Charlie Munger lebih leluasa untuk membeli kembali saham perusahaan mereka. Selama Berkshire memiliki setidaknya USD30 miliar dalam bentuk kas, setara kas, dan obligasi AS di neraca keuangannya. Duo dinamis Berkshire tersebut, percaya bahwa saham perusahaan mereka pada dasarnya murah, pembelian kembali saham bisa terus berlanjut tanpa batas atas.
Sementara itu, ada empat alasan Warren Buffett menganggap Apple sebagai bisnis yang lebih baik daripada bisnis lain yang dimilikinya.
Pertama, Apple adalah salah satu merek yang paling berharga dan diakui di dunia. Perusahaan ini memiliki basis pelanggan setia yang secara teratur datang ke toko-tokonya atau berbelanja online untuk membeli produk barunya. Warren Buffett menyukai bisnis yang mereknya sangat sehat, juga berharga sehingga penjualannya bisa dihasilkan dengan sendirinya.
Kedua, Buffett dan tim investasinya adalah penggemar berat inovasi Apple. Meskipun Warren Buffett sebelumnya pernah bercanda bahwa dirinya tidak memahami cara kerja iPhone Apple, dia memiliki pemahaman yang baik tentang perilaku konsumen. Pembaruan dan peningkatan yang terus dilakukan Apple terhadap smartphone andalannya, serta perangkat fisik lainnya, merupakan cara perusahaan ini menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tetap setia pada merek ini.
Ketiga, Warren Buffett juga sangat percaya pada tim manajemen Apple. Meskipun inovasi produk fisik terus berlanjut di bawah CEO Tim Cook, yang paling penting adalah bahwa Apple berevolusi menjadi bisnis platform. Melanjutkan untuk mengalihkan lebih banyak penjualannya ke layanan berlangganan pada akhirnya akan memberikan peningkatan pada margin operasi Apple, serta memperlancar ketidakpastian pendapatan yang sering dikaitkan dengan siklus penggantian iPhone.
Keempat, Warren Buffett menyukai program pengembalian modal yang besar. Selain memiliki salah satu pembayaran dividen dalam nominal dolar terbesar di planet ini, hingga USD15 miliar. Di antara perusahaan-perusahaan publik, Apple telah membeli kembali sekitar USD600 miliar saham biasa sejak awal 2013. Pembelian kembali saham ini meningkatkan kepemilikan Berkshire di Apple tanpa Warren Buffett atau timnya harus mengangkat tangan.
Namun, untuk semua pujian yang diberikan Oracle of Omaha kepada Apple, dia tetap menilai bahwa saham perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway lebih berharga dan tak segan mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli saham di perusahaan tersebut.
(Feby Novalius)