JAKARTA - Liviasari merupakan salah pemilik Agen BRILink, di Jalan Citarum No 24, RT18/RW1, Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, 10150. Meski baru 5 tahun menjadi agen BRILink, Liviasari mampu mencetak transaksi harian hingga Rp40 juta.
Padahal modalnya tidak sampai bulan Rp10 juta, hanya di kisaran Rp9 juta.
Liviasari mengaku mengumpulkan uang Rp9 juta tetapi tidak genap Rp10 juta. Dari modal ini, digunakan untuk memenuhi syarat menjadi agen BRILink.
Dari syarat tersebut modal sudah digunakan Rp3 juta maka sisa tinggal Rp6 jutaan.
"Modalnya dipakai untuk buat spanduk, kemudian stiker di kaca agar memudahkan nasabah melihat layanan yang ada. Itu hampir Rp1 jutaan. Ya sisanya itu cashflow untuk mutar transaksi," ujar Ibu dua anak ini.
Diakuinya, waktu awal perputaran uang sangat sempit sebab dana tunai terbatas. Dia dibantu suami pergi bolak balik ke Bank BRI terdekat untuk setoran, sehingga bisa ditransaksikan lagi oleh pelanggan.
Selain itu, dirinya juga menyiapkan konsep yang berbeda sebagai agen BRILink. Hal ini karena banyaknya pemain, sehingga dibutuhkan pendekatan tersendiri agar pelanggan kembali melakukakn transaksi di gerainya.
"Jadi kalau saya pakai strategi biaya admin tidak terlalu mahal. Jadi biasanya nilai transaksi besar atau kecil, ya biaya adminnya sama. Nah ini yang jadi kendala dan kita tidak seperti itu. Jadi ada nilai-nilai tertentunya," ujar Liviasari.
Tak hanya itu, gerainya memiliki sejumlah layanan, antara lain transfer, pembayaran e-commerce, top up, bayar listrik, pembayaran BPJS dan PDAM. Namun dari semua fasilitas yang paling banyak ditransaksikan adalah transfer. Biasanya para buruh atau kuli setiap akhir pekan selalu melakukan transfer gaji untuk keluarga di kampung halamannya, sehingga nilai transaksi menjadi besar.
(Feby Novalius)