Federal Reserve pada Rabu (20/9/2023) mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga sekali lagi pada pertemuan November.
Sinyal hawkish The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama memicu reli dolar AS dan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga melemahkan harga emas.
"Kebijakan The Fed yang hawkish juga tidak terbukti terlalu populer di kalangan pembeli emas meskipun terdapat optimisme menjelang rilis tersebut. Emas menguat menuju 1.950 dolar AS menjelang keputusan tersebut, sejalan dengan nilai tertinggi dari awal bulan ini, sebelum mengembalikan keuntungan pra-rilis hari itu dan mengakhirinya di zona merah," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, dalam komentar surelnya.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Kamis (21/9/2023) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa permohonan klaim tunjangan pengangguran AS turun 20.000 menjadi 201.000 dalam pekan yang berakhir 16 September, angka terendah sejak minggu terakhir Januari.
Federal Reserve Philadelphia melaporkan bahwa indeks difusi untuk aktivitas saat ini turun ke negatif 13,5 pada September dari positif 12,0 pada Agustus. Para ekonom memperkirakan indeks akan merosot ke negatif 0,7.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 0,7% pada Agustus dari Juli ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,04 juta unit, di bawah laju 4,10 juta unit yang diperkirakan para ekonom. Penjualan merosot 15,3% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 14,90 sen atau 0,63%, menjadi ditutup pada 23,687 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 17,70 dolar AS atau 1,88%, menjadi menetap pada 924,60 dolar AS per ounce.
(Taufik Fajar)