JAKARTA - Perum Bulog bakal impor beras 1 juta ton dari China. Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengaku sudah mengantongi kontrak kerja sama antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden China Xi Jinping terkait suplai beras ke Indonesia.
Buwas menjelaskan bahwa impor 1 juta ton beras bisa dilakukan, jika serapan di tingkat petani tidak memadai, dampak fenomena El Nino dan turunnya produktivitas pertanian.
"Kalau memang dibutuhkan Bulog akan ditugaskan, kalau memang cuaca tidak mendukung dan prediksi pertanian ini belum maksimal, maka Presiden akan menugaskan lagi kepada Bulog untuk (impor) 1 juta ton," ujar Buwas saat ditemui Wartawan di Balikpapan, Senin (25/9/2023).
Saat ini BUMN di sektor pangan itu belum mendapat penugasan pemerintah untuk kembali mendatangkan 1 juta ton beras dari negara komunis tersebut, setelah perusahaan berhasil mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.
Meski begitu, lanjut Buwas, otoritas China mengaku siap mendistribusikan komoditas primer ini, jika dibutuhkan Indonesia.
"Tapi, catatan ya, 1 juta ton itu kita ambil dari China karena China yang mau mempersiapkan itu dan sudah bekerja sama ya, Presiden (Jokowi) dengan Presiden China sudah kontrak perjanjian," ucapnya.
"Kalau nanti ada penugasan ke saya 1 juta lagi saya akan ambil dari negara China, karena China sudah menyiapkan 1 juta," kata dia melanjutkan.
Buwas sebelumnya menyatakan tidak akan melakukan impor, setelah seluruh tahapan mendatangkan 2 juta ton beras dari negara mitra difinalisasikan. Per 11 September 2023, ada 400.000 ton beras yang didistribusikan ke Tanah Air.
Kedatangan 400.000 ton beras merupakan tahap akhir dari penugasan impor 2 juta ton beras selama tahun ini.
"Sudah selesai (impor). Saya rahasia (negara mitra), yang penting sudah selesai, berarti kita tidak impor lagi," ujar Buwas saat ditemui wartawan di gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten dua pekan lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)