Jakarta- Transisi energi dan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan sebagai bentuk penerapan energi hijau dan biru (green and blue energy) terus menjadi pembahasan utama di berbagai pertemuan bilateral maupun internasional.
Hal ini juga mengemuka dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hayashi Nobumitsu di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian RI Jakarta, Selasa (26/09).
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai usulan kegiatan untuk program transisi energi kerja sama Indonesia-Jepang, khususnya sebagai tindak lanjut pembentukan Task Force untuk Transisi Energi dan Infrastruktur.
Indonesia dan Jepang sudah menyepakati pembentukan satuan tugas tersebut yang akan menjadi wadah kolaborasi pemangku kepentingan Indonesia dan Jepang dalam mempercepat pengembangan transisi energi dan infrastruktur pendukungnya.
Menko Airlangga dan Gubernur JBIC juga menyetujui sejumlah area kerja sama yang dapat segera diimplementasikan dalam Task Force. Area kerja sama tersebut diantaranya yakni kerja sama peralihan PLTU di Pulau Jawa digantikan dengan PLTA di Pulau Kalimantan serta transmisinya, peningkatan efisiensi pembangkit listrik geotermal, sumber energi dari green and blue ammonia, serta mengenai Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).