JAKARTA - Sub holding PTPN Group PalmCo bakal memenuhi pasokan minyak goreng dalam negeri. Hal ini diyakini dapat mendukung ketahanan pangan (food security).
Ekonom Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengatakan potensi ini diharapkan segera direaliasikan, setelah proses konsolidasi semua unit bisnis PTPN Group dibidang sawit rampung.
“Dengan konsolidasi, maka PalmCo dapat setidaknya menjadi kuat untuk mendukung food security dan siap hadir ketika ada pasokan minyak dalam negeri yang terganggu,” jelasnya, Telisa yang juga Guru Besar FEB UI, menjawab wartawan, di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Dia menilai, pembentukan PalmCo bisa menjamin ketersediaan minyak sawit untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan di dalam negeri. Sebagai pendukung ketahanan pangan, lanjutnya, PalmCo dapat menjadi salah satu perpanjangan tangan Pemerintah untuk mengimplementasikan amanat pasal 33 Undang Undang Dasar 1945, khusus untuk salah satu komoditas.
Telisa menjelaskan memang sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang khusus mengelola minyak sawit, sehingga pemerintah bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan saat terjadi gejolak harga.
“Pengalaman dari kasus minyak goreng menjadi pelajaran pentingnya kehadiran negara dalam komoditas strategis. Harapannya, PalmCo dapat menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang harganya sempat melambung dan menyulitkan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Dia menjabarkan, upaya memperkuat peran PTPN dalam ketahanan pangan, sudah terlihat setidaknya sejak pembentukan PTPN III menjadi holding tahun 2014. Hasilnya, laporan keuangan membaik dan dalam dua tahun terakhir Perusahaan mencetak laba besar.