Pinjol Bak Monster yang Siap Telan Jiwa Manusia

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Senin 16 Oktober 2023 13:37 WIB
Pinjol Bak Monster yang Siap Telan Jiwa Manusia. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Pinjaman online (pinjol) ibarat monster jahat yang siap menelan korban yang sanggup bayar. Korban pinjol akan dibuat malu, menyerah dan rela mengakhiri hidupnya karena tekanan utang yang tiba-tiba menggunung.

Seorang nasabah pinjol asal India, Bhoomi Sinhaa mengaku mendapat teror pinjol yang menelepon hingga 200 kali sehari.

Pinjol tersebut juga mengetahui tempat tinggalnya dan mengirimkan foto mayat sebagai peringatan.

Namun yang paling parah adalah, suatu hari seorang teman kerja Bhoomi ke mejanya dan menunjukkan foto bugilnya.

Foto itu telah di photoshop dengan kasar. Namun, itu membuatnya merasa jijik dan malu. Bhoomi pingsan di dekat meja rekannya.

Bhoomi mengaku bisa menahan intimidasi, ancaman, pelecehan dan kelelahan. Namun hancur karena malu dikaitkan dengan foto pornografi tersebut.

"Pesan itu benar-benar membuat saya telanjang di depan seluruh dunia," katanya.

"Saya kehilangan harga diri, moralitas, martabat, semuanya dalam hitungan detik," ujarnya dikutip dari BBC Indonesia, Senin (16/10/2023).

Foto tersebut dibagikan kepada para pengacara, arsitek, pejabat pemerintah, kerabat lanjut usia, dan teman-teman orang tuanya - orang-orang yang tidak akan pernah memandangnya dengan cara yang sama lagi.

"Kejadian itu telah menodai inti diri saya, seperti jika Anda menyatukan pecahan kaca, masih akan ada retakan di atasnya," tuturnya.

Pinjol tak peduli nasabahnya mau bersikap apapun. Yang jelas ketika beberapa hari telat bayar, intimidasi pinjol meningkat.

Mereka mengancam akan mengirim pesan ke semua kontak yang ada ponsel korban dan memberitahu mereka bahwa dia adalah seorang pencuri dan pelacur.

Ketika mereka mengancam akan mencoreng reputasi dirinya, seorang nasabah akan berupaya mencari pinjaman lain untuk menutupi utang di pinjol yang sudah jatuh tempo.

Bhoomi berhasil membayar kembali semua uang tersebut, tetapi satu aplikasi khususnya Asan Loan tidak berhenti menelepon. Karena kelelahan, dia tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan dan mulai mengalami serangan panik.

Kasus seperti ini tidak hanya satu atau dua orang. Tapi banyak korban pinjol yang diperlakukan serupa.

Sebagian besar korban terlalu malu untuk berbicara tentang penipuan ini, dan sebagian besar pelakunya masih anonim dan tidak terlihat.

Monster ini juga mencabut nyawa salah satu korban pinjol Kirni Mounika

Pegawai negeri berusia 24 tahun ini adalah anak paling pintar dalam keluarganya. Dia adalah satu-satunya pelajar di sekolahnya yang mendapat pekerjaan di pemerintahan. Ayahnya, seorang petani sukses, siap mendukungnya untuk meraih gelar master di Australia.

Pada hari Senin dia bunuh diri, tiga tahun lalu. Hari itu, dia naik skuter untuk pergi bekerja seperti biasa.

"Dia selalu tersenyum," kata ayahnya, Kirni Bhoopani.

Baru ketika polisi memeriksa telepon dan rekening bank Mounika, mereka mengetahui bahwa dia telah meminjam uang dari 55 aplikasi pinjaman berbeda. Dimulai dengan pinjaman sebesar 10.000 rupee (sekitar Rp1,9 juta) dan berkembang menjadi lebih dari 30 kali lipat.

Pada saat dia memutuskan untuk bunuh diri, dia telah membayar kembali lebih dari 300.000 rupee (Rp56,5 juta).

Polisi mengatakan aplikasi tersebut mengintimidasinya dengan panggilan telepon dan pesan-pesan vulgar - serta mulai mengirim pesan ke daftar kontaknya.

Kamar Mounika sekarang menjadi tempat untuk mengenangnya. Kartu identitas pegawai negerinya tergantung di pintu, tas yang dikemas ibunya untuk pernikahan masih tergeletak di sana.

Hal yang paling membuat ayahnya gusar adalah Mounika tidak menceritakan apa yang sedang terjadi. "Kami bisa dengan mudah mengatur pembayarannya," katanya sambil menyeka air matanya.

Dia sangat marah kepada orang-orang yang melakukan ini.

Saat dia membawa pulang jenazah putrinya dari rumah sakit, teleponnya berdering dan dia menjawab dengan kata-kata kotor.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa Mounika harus membayar," katanya. "Kami memberi tahu mereka bahwa dia sudah meninggal."

Dia bertanya-tanya siapa monster ini.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya