JAKARTA – Ramai perbincangan di masyarakat terkait Moda Raya Terpadu (MRT) yang dianggap sepi dan tidak menguntungkan.
Ditambah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa MRT di Jakarta bukan proyek yang menguntungkan karena hasil keputusan politik.
Menanggapi pernyataan Jokowi, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan bahwa pembangunan MRT memang tak pernah menguntungkan bagi pemerintah.
MRT juga sempat mengalami gangguan sehingga membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu.
Berikut Okezone merangkum fakta MRT disebut proyek rugi, Minggu (29/10/2023):
1. Proyek yang tidak menguntungkan
Presiden Jokowi menyebut pembangunan MRT di jakarta adalah proyek yang tidak menguntungkan lantara karena hasil keputusan politik.
Jokowi mengatakan bahwa proyek ini bukan atas keputusan ekonomi yang melihat untung-rugi seperti layaknya di perusahaan.
2. Rencana pembangunan
Dirinya mengatakan bahwa rencana pembangunan MRT sudah ada sejak 1985 atau jauh selama 26 tahun lalu saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
3. Respons Dirut Utama MRT
Menanggapi pernyataan Jokowi terkait MRT proyek rugi, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan bahwa pembangunan moda transportasi massal memang tak pernah menguntungkan bagi pemerintah.
Tuhiyat mengatakan bahwa jika hanya melihat dari untung rugi pembangunan transportasi massal. Maka bagi pihak MRT Jakarta ini adalah laba.
4. Kalkulasi Jokowi terkait MRT
Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan MRT dinilai tidak menguntungkan setelah dikalkulasikan.
"Saya kasih contoh MRT, sepanjang 26 tahun rencana itu ada waktu saya masih menjadi Gubernur. Rencana itu ada, tetapi tidak dieksekusi. Memang ada problemnya. Dikalkulasi, dihitung, selalu rugi. Kesimpulan rugi, hitung lagi, kesimpulan rugi," kata Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Investor’s Daily Summit 2023 dikutip Antara, pada 24 Oktober 2023.
Namun, Kepala Negara menilai bahwa kesimpulan merugi tersebut justru akan membuat Jakarta tidak akan memiliki transportasi massal MRT.
5. Gangguan listrik di MRT
Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami gangguan operasional pada 23 Oktober 2023 pukul 13.23 WIB.
Adanya gangguan tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) langsung menyampaikan permintaan maaf kepada para pelanggan MRT.
Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan terjadi gangguan listrik yang berdampak pada kereta di jalur layang Lebak Bulus sampai dengan Blok A.
Dari kondisi tersebut, Ahmad mengatakan pihaknya sempat melakukan evakuasi terhadap sejumlah penumpang.
6. MRT akan lakukan evaluasi menyeluruh
Terkait adanya gangguan operasional listrik di MRT baru-baru ini. PT MRT Jakarta mengatakan bahwa akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi agar kejadian ini tidak kembali terulang di waktu yang akan datang. MRT ingin tetap senantiasa memastikan keamanan dan keselamatan penggunanya.
(Taufik Fajar)