JAKARTA - Strategi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menjaga kinerja di tengah dinamika makro ekonomi dan geopolitik.
Saat ini kondisi global mengalami perubahan yang signifikan dalam satu hingga dua bulan terakhir, terutama terkait dengan peningkatan risiko geopolitik, tingginya imbal hasil obligasi di Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi di China.
Dampaknya terhadap ekonomi domestik salah satunya terlihat dari volatilitas nilai tukar Rupiah tahun berjalan. Namun demikian, stabilitas ekonomi dan sistem keuangan domestik relatif tetap terjaga, termasuk kinerja rupiah yang fluktuasinya tidak sedalam negara-negara berkembang lainnya.
BNI mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid. Program transformasi yang dijalankan secara disiplin serta strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur yang diambil, telah mampu menuntun perseroan untuk memberikan pendapatan yang optimal bagi para shareholder serta menjalankan fungsi intermediasi dengan baik.
Hal itu tercermin dari perolehan laba bersih BNI yang hingga September 2023 tumbuh sebesar 15,1% secara tahunan (Year on Year/YoY), mencapai Rp15,8 triliun, yang inline dengan market consensus.