"Ini bagus banget. Buku ini menjadi bahan informasi buat orang belajar dan juga meningkatkan literasi masyarakat,' paparnya saat ditemui secara terpisah.
Dedy menilai kampanye Aku Investor Saham dapat mendorong inklusifitas investasi bagi publik yang selama ini menilai bahwa untuk menanam modal memerlukan dana yang besar.
"Investasi harus menjadi kebanggaan masyarakat, tentu ada tingkat kemajuan dari sisi masyarakat agar lebih literated terkait keuangan," tuturnya.
Pengamat Pasar Modal Hans Kwee melihat langkah IDX Channel cukup strategis dalam mendorong semarak investasi melalui komunitas.
"Karena kan mereka butuh bersama-sama mendapatkan informasi, bertukar pikiran. Jadi ini penting, terutama untuk membangun perencanaan keuangan, melihat kondisi pasar, dan mengambil keputusan investasi," tutupnya.
Sebagai catatan, investor pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan. Hingga akhir kuartal III-2023, angkanya menembus 11,72 juta single investor identification (SID). Jumlah tersebut meningkat 19,97 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan total investor pada periode sama tahun 2022 sebanyak 9,77 juta investor.
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dikutip Kamis (26/10/2023) mencatat bahwa sebanyak 56,89% investor memiliki usia di bawah 30 tahun, disusul 23,34% berumur 31 hingga 40 tahun. Jumlah ini merepresentasikan kalangan generasi Z (Gen Z) dan Milenial.
Instrumen investasi reksa masih mendominasi kalangan pasar yang menyerap 10,99 juta investor, sedangkan investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 5,02 juta investor. Apabila dibandingkan secara tahunan, maka jumlah investor saham tumbuh 18,99% yoy, sementara kenaikan investor reksa dana mencapai 20,93%.
(Taufik Fajar)