JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 6.850 pada perdagangan awal pekan Senin (6/11/2023). Sejumlah kabar makro membawa sentimen bagi indeks termasuk menjelang pengumuman produk domestik bruto pada pagi ini yang menjadi ukuran pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga.
Secara teknikal indeks telah menguji level pivot di 6.800 pada akhir pekan laluu. Grafik membentuk positivite slope dalam indikator MACD, yang mengindikasikan adanya penguatan.
"Sehingga membuka penguatan lanjutan ke kisaran 6.800 sampai 6.850," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Level support IHSG yang perlu diwaspadai berada di rentang 6.750, dengan resistance di 6.850. Sebelumnya pada Jumat (3/11), IHSG berakhir menguat 0,55% di 6.788,85.
Pelaku pasar dinilai wait and see menanti data pertumbuhan ekonomi. Phintraco menilai RI akan tumbuh 5,05% year-on-year (yoy) pada kuartal III.
Lebih jauh, pemberlakuan program insentif properti berupa PPN ditanggung pemerintah (DTP) sampai 100% bagi rumah di bawah Rp2 miliar dipandang dapat memacu sentimen sejumlah emiten properti.
Dari luar negeri, keputusan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve untuk menahan suku bunga acuan disebut bakal membantu penguatan bursa di Asia, termasuk Indonesia.
Angka tenaga kerja dan pengangguran di AS yang terjaga memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed bakal kembali menahan suku bunga acuan pada pertemuan mereka Desember mendatang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)