KPR Jadi Penopang, Laba Bersih BTN Diprediksi Rp3,2 Triliun di 2023

Rio Adryawan, Jurnalis
Selasa 07 November 2023 16:05 WIB
Kinerja BBTN ditopang KPR (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi penopang kinerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Menjelang akhir tahun 2023, para analis memproyeksikan kinerja Bank BTN masih dapat mencapai target atau senilai Rp3,2 triliun.

Manajemen Bank BTN juga menilai hingga akhir tahun ini dapat menjaga pertumbuhan kredit di level double digit. Adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif perseroan.

Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra menjelaskan lebih dari 90% portofolio KPR BTN masih didominasi oleh rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar, termasuk di dalamnya yakni segmen rumah murah. Selain fokus menyalurkan KPR Subsidi, Bank BTN juga intens menyasar KPR Non-Subsidi yang membidik segmen emerging affluent.

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis memproyeksikan laba bersih BBTN dapat mencapai Rp3,2 triliun ditopang Net Interest Margin (NIM) yang mencapai 4,0%.

“ROE [Return on Equity] diperkirakan menyentuh angka 11,7% pada akhir 2023,” demikian dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/11/2023).

Sementara itu, Analis Yuanta Sekuritas Indonesia Yap Swie Cu menuliskan kinerja Bank BTN diyakini masih on track. Salah satu penyumbangnya, lanjut Yap, yakni strategi kredit high-yield.

Senada, Edward Lowis, Head of Research Sucor Sekuritas memproyeksikan BBTN masih akan mencatatkan laba bersih di level Rp3 triliun pada akhir 2023. Salah satu penopang proyeksi tersebut yakni peningkatan kredit yang masih akan berlanjut di tahun ini dan mencapai pertumbuhan sebesar 10%.

“Kami masih mempertahankan rekomendasi beli,” tulis Edward.

Di sisi lain, insentif selanjutnya yaitu pemberian Bantuan Biaya Administrasi (BBA) sebesar Rp 4 juta bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat membeli rumah subsidi. Pemerintah juga menaikkan batas harga rumah yang bisa dibeli MBR dan memperoleh pembebasan PPN menjadi Rp 350 juta, baik rumah tapak maupun rumah susun.

Menurut Nofry, hal ini akan menguntungkan Bank BTN, "Bank BTN merupakan kontributor utama dalam pembiayaan perumahan, khususnya KPR Subsidi dengan market share yang mencapai 83% untuk penyaluran KPR Subsidi". Dengan adanya insentif BBA ini akan meningkatkan potensi realisasi KPR Subsidi lebih banyak lagi ke depannya.

“Hingga Agustus 2023, kami mencatatkan portfolio KPR baik Subsidi maupun Non-Subsidi tumbuh double digit di atas 10%. Dengan ada insentif tersebut, kami optimistis tren pertumbuhan KPR masih berlanjut hingga akhir 2024,” ujar Nofry.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya