Disadari bahwa pola berwisata masyarakat sebelum dan sesudah pandemi memang tak jauh berbeda namun wisatawan ingin melihat langsung dan berexperience di destinasi pariwisata yang ingin dikunjungi. Untuk itu, terdapat perubahan besar pada industri ini yang mana tidak hanya mengandalkan promosi pariwisata saja namun juga dibarengi dengan pengembangan destinasi pariwisata.
BACA JUGA:
Saat ini, InJourney tengah terlibat aktif dalam pengembangan dan aktivasi di destinasi pariwisata khususnya 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Labuan Bajo, Likupang, Borobudur, Danau Toba, dan Mandalika. Selain itu, perseroan tengah berfokus pada pengembangan KEK Kesehatan Sanur yang nantinya akan ada sarana akomodasi yang terdiri dari hotel dan resort hingga 1.000 kamar, fasilitas bagi elderly people, Ethnobotanical Garden, Convention Center bertaraf internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, area komersial, sentra UMKM, dan berbagai fasilitas lainnya.
Selain KEK Sanur, InJourney juga mencanangkan Candi Borobudur sebagai “Spiritual Tourism”, salah satunya ialah dengan pligrim tourism atau mengenalkan Candi Borobudur sebagai spiritual destination kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia lainnya yang berbasis Buddhist seperti Kamboja.
Selain beberapa pengembangan destinasi wisata tadi, saat ini InJourney juga fokus untuk menciptakan atraksi melalui international event. Setelah sukses menggarap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Oktober lalu.
(Zuhirna Wulan Dilla)