JAKARTA - Pemulihan sektor pariwisata pasca-Covid di Indonesia membuka pintu bagi wisatawan mancanegara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman menembus lebih dari 8,5 juta kunjungan hingga September 2023, alias meningkat 144,57 persen year-on-year (YoY).
Provinsi Bali menjadi pintu masuk utama wisman yakni mencapai 3,91 juta, disusul Jakarta 1,41 juta orang. Sementara itu, jumlah wisatawan domestik juga meningkat 12,81 persen YoY.
Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang juga telah mencapai 53,02 persen. Angka ini tumbuh 3,00 poin secara tahunan, dengan tiga provinsi terbanyak adalah Kalimantan Timur, Bali, dan Banten.
Melalui induk holding BUMN aviasi dan pariwasata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, pemerintah berharap industri pariwisata Indonesia akan terus berkembang.
Meski sudah rebound pasca pandemi, namun terdapat perubahan besar yang terjadi pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Pandemi membuat perubahan tren wisata sehingga diperlukan pengembangan pada industri pariwisata.
Komisaris Independen InJourney Elwin Mok mengungkapkan, InJourney terus berupaya mendongkrak pertumbuhan usaha.
"InJourney juga terus membuka peluang kolaborasi bisnis, dan Keterlibatan investor juga diperlukan untuk mendongkrak ekspansi perusahaan," kata dia dikutip Kamis (9/11/2023)
"Ke depan sinergi HIPMI dan InJourney dapat meningkatkan kemitraan bisnis lokal dan mancanegara serta terciptanya ide-ide baru di dunia industri kreatif, aviasi dan pariwisata di tanah air," ungkapnya.
Disadari bahwa pola berwisata masyarakat sebelum dan sesudah pandemi memang tak jauh berbeda namun wisatawan ingin melihat langsung dan berexperience di destinasi pariwisata yang ingin dikunjungi. Untuk itu, terdapat perubahan besar pada industri ini yang mana tidak hanya mengandalkan promosi pariwisata saja namun juga dibarengi dengan pengembangan destinasi pariwisata.
BACA JUGA:
Saat ini, InJourney tengah terlibat aktif dalam pengembangan dan aktivasi di destinasi pariwisata khususnya 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Labuan Bajo, Likupang, Borobudur, Danau Toba, dan Mandalika. Selain itu, perseroan tengah berfokus pada pengembangan KEK Kesehatan Sanur yang nantinya akan ada sarana akomodasi yang terdiri dari hotel dan resort hingga 1.000 kamar, fasilitas bagi elderly people, Ethnobotanical Garden, Convention Center bertaraf internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, area komersial, sentra UMKM, dan berbagai fasilitas lainnya.
Selain KEK Sanur, InJourney juga mencanangkan Candi Borobudur sebagai “Spiritual Tourism”, salah satunya ialah dengan pligrim tourism atau mengenalkan Candi Borobudur sebagai spiritual destination kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia lainnya yang berbasis Buddhist seperti Kamboja.
Selain beberapa pengembangan destinasi wisata tadi, saat ini InJourney juga fokus untuk menciptakan atraksi melalui international event. Setelah sukses menggarap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Oktober lalu.
(Zuhirna Wulan Dilla)