JAKARTA – Pelaku UMKM di industri rokok elektrik di Indonesia semakin menjamur. Asosiasi Ritel Vape Indonesia (Arvindo) mencatat, saat ini sudah ada 1.324 toko ritel yang terdaftar sebagai anggota.
Ketua Umum Arvindo Fachmi Kurnia Firmansyah Siregar mengungkapkan, asosiasi menjadi wadah aspirasi toko ritel rokok elektrik atau vape store di Indonesia.
“Kita berharap terbentuknya suatu kesepakatan bersama, suatu bentuk kerja sama yang dapat menyinergikan semua asosiasi demi kepentingan industri tanpa melupakan keberadaan kita sebagai pelaku UMKM, ” kata Firman, Jumat (10/11/2023).
Dirinya ingin UMKM bisa menjadi tuan rumah terbaik di negeri sendiri. Arvindo juga berharap seluruh asosiasi terkait bisa menjaga dan memajukan para pelaku UMKM khususnya di industri rokok elektrik atau vape di tanah air.
"Kita mau bikin kerjasama atau kesepakatan bersama semua asosiasi yang menyatakan bahwa semua asosiasi akan berjuang untuk kepentingan industri dan para anggota asosiasinya tanpa melupakan eksistensi sebagai UMKM," imbuh Firman.
Lebih lanjut, Arvindoberharap seluruh asosiasi vape di Indonesia untuk saling bekerja bersama-sama dalam membangun industri ini di Indonesia agar semakin kuat dan berkembang.
"Yang pasti industrinya akan semakin besar, dan seperti yang sering saya sampaikan, jangan industrinya saja yang membesar tapi jadi mengorbankan para pelaku pelaku UMKM-nya. Kita harus berkembangnya bersama-sama, tumbuhnya sama-sama dari segala sisi. Jadi tidak hanya satu lini aja yang tumbuh, tapi lini lainnya mati," sambung Firman.
Pelaku UMKM juga diminta mensosialisasikan dan menegaskan kembali agar para pemilik toko vape di Indonesia untuk paham aturan, seperti tidak menjual kepada anak di bawah umur dan menjual produk ilegal. Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia sudah mengakui legalitas vape melalui pengenaan cukai sejak 2018.
"Jangan sampai kita tidak jadi tuan rumah di negeri kita sendiri. Industri ini tidak boleh dikuasai oleh pengimpor barang jadi yang tidak sedikit pun melibatkan pelaku dalam negeri," tegas Firman.
"Ritel kalau kompak suaranya akan sangat mempengaruhi tentang jalannya industri, tujuannya supaya semua ritel-ritel bersatu mempunyai satu wadah untuk berjuang bersama-sama," tutup Firman.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)