Atas hal itu maka Arifin menuturkan bahwa, salah satu mineral yang difokuskan dalam program tersebut adalah nikel. Arifin menilai, nikel merupakan mineral yang paling kritikal untuk dibahas.
“Ya nanti kita bisa masuk produk nikel kita bisa masuk ke sana, kan nanti harus ada FTA (Free Trade Agreement). Karena mineral ini kan sangat dibutuhkan untuk membantu energi transisi,” tukasnya.
(Taufik Fajar)