Pertumbuhan itu ditopang oleh pendapatan dari segmen teknik dan konstruksi yang tercatat mencapai Rp9,44 triliun atau meningkat 27,96% secara tahunan.
Selain itu, pendapatan manufaktur melesat 60,94% YoY menuju angka Rp960,01 miliar. Selanjutnya, pendapatan dari segmen properti dan pelayanan sebesar Rp427,15 miliar, turun 27,95% YoY.
Adapun segmen investasi membukukan Rp620,1 miliar atau naik 9,74% YoY. Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan juga meningkat 28,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp10,32 triliun. Hal ini didorong oleh kenaikan beban teknik dan konstruksi.
Dengan demikian, laba kotor yang dirangkum ADHI sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp1,11 triliun atau mencerminkan kenaikan sebesar 4,10% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban usaha lainnya, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp23,53 miliar, tumbuh 11,94% YoY. Meski demikian, laba per saham turun dari level Rp5,9 menuju Rp2,8 per saham.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)