JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat perdagangan Selasa waktu setempat. Hal itu karena investor menguraikan pernyataan bertentangan dari pejabat Federal Reserve, dengan data konsumen yang optimis memberikan beberapa dorongan.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 83,51 poin, atau 0,24%, menjadi 35.416,98, S&P 500 (.SPX) bertambah 4,46 poin, atau 0,10%, pada 4.554,89 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 40,73 poin, atau 0,29%, pada 14.281,76.
Ketiga indeks saham utama AS kehilangan momentum seiring berjalannya sesi, namun mengakhiri sesi dalam kisaran tertentu di zona hijau.
“Bahkan pelari maraton pun harus berhenti sejenak, mengambil napas, dan minum air. Itu tidak berarti perlombaan selesai,” kata Wakil Presiden Senior Wealthspire Advisors, Oliver Pursche, dilansir dari Reuters, Rabu (29/11/2023).
“Ini merupakan bulan November yang sangat kuat, dan investor mempunyai banyak alasan untuk optimis menjelang akhir tahun,” sambungnya.
Pelaku pasar kini mencermati pernyataan para pengambil kebijakan moneter menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan depan.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan semakin yakin bahwa tingkat suku bunga kebijakan bank sentral saat ini cukup membatasi dan bahkan mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan jika inflasi terus turun mendekati target The Fed sebesar 2%.
Di sisi lain, pernyataan dari Gubernur Fed Michelle Bowman menyarankan kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk mengendalikan inflasi pada waktu yang tepat.
Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan sebesar 98,9% bahwa FOMC akan membiarkan suku bunga target dana Fed berada pada level 5,25%-5,50% ketika pertemuan bulan depan, menurut alat FedWatch CME.