Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga telah menuturkan bahwa adanya tambahan fasilitas CCS di proyek tersebut berdampak pada biaya proyek yang membengkak sebesar USD1,4 miliar.
Asal tahu saja, Blok Masela ini ditargetkan produksi paling lambat Desember 2029. Produksi ini mundur lantaran sebelumnya ditargetkan pada 2027.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)