Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, lanjut Erick, serapan pagu anggaran kementerian dan lembaga (K/L) tahun ini masih renda. Sehingga masih akan terus dimanfaatkan anggarannya.
“Insya Allah kami tetap menjaga performa kami, ketika kemarin juga sempat rapat dengan Kementerian Keuangan banyak juga K/L yang serapannya cukup renda pada tahun ini,” lanjut dia.
“Adapun, terima kasih atas dukungan dari Komisi VI, kemarin kita diberikan tambahan anggaran yaitu sebesar Rp 50 miliar yaitu kenaikan 27,5%. Dan kita sedang menjajaki untuk bajet ini untuk apa aja ke depan dengan kenaikan 27,5% ini,” ucapnya.
Di sisi lain, Erick mengaku pihaknya kerap tidak mencantumkan anggaran yang dialokasikan untuk perjalanan ke daerah dan luar negeri. Soal ini dia tidak menjelaskan lebih jauh lagi.
“Adapun yang selama ini ada anggaran yang sering kita tidak mencantumkan, itu justru anggaran perjalanan baik pengecekan ke daerah dan luar negeri,” kata Erick.
“Dan saya sudah meminta Sesmen untuk juga benchmarking dengan kementerian lain seperti apa. Karenakan kita mengawasi banyak sekali BUMN yang ada di daerah pada saat ini, yang selama ini yang kita mencari hal-hal yang mungkin harus dibiasakan dilihat dari anggaran yang sudah ada,” paparnya.
(Taufik Fajar)