JAKARTA - SKK Migas memperkenalkan langkah strategis terbarunya dalam upaya mendukung investasi dan mengokohkan kemandirian ekonomi nasional melalui pengoptimalan gas bumi.
Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik, mengungkapkan bahwa langkah ini menjadi langkah krusial dalam memastikan peran strategis gas bumi bagi perkembangan Indonesia di masa depan.
"Gas bumi akan menjadi tulang punggung energi nasional, dan kami fokus pada strategi terbaru untuk mempercepat investasi dan mencapai kemandirian ekonomi," kata Rayendra dalam konferensi pers "Tata Kelola dan Optimalisasi Gas Bumi Indonesia" Bekasi, Rabu (6/12/2023).
Strategi SKK Migas mencakup pendekatan yang komprehensif, mulai dari sektor hulu hingga hilir, dengan mempertimbangkan peran penting kolaborasi antara pemangku kepentingan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mencatat lebih dari 50% penemuan sumur eksplorasi yang didominasi oleh gas, serta sekitar 70% dari rencana pengembangan lapangan gas. Menyikapi tren ini, SKK Migas menjelaskan bahwa proyek-proyek gas akan terus berkembang, dan untuk itu, industri pengguna gas perlu bersiap menghadapinya.
Strategi SKK Migas, yang dijelaskan oleh Rayendra, mencakup pendekatan "Push and Pull." Pendekatan Pull memfokuskan pada pengembangan permintaan yang lebih dekat dengan pasokan, terutama pada sektor Petrokimia di wilayah timur Indonesia dan pengembangan smelter.
Sementara itu, pendekatan Push memusatkan perhatian pada pengembangan moda transportasi guna memastikan kelancaran distribusi gas bumi dari pasokan ke permintaan.