JAKARTA - Harga cabai yang beredar di beberapa pasar Indonesia semakin pedas. Diketahui, harga tersebut melonjak hingga ratusan ribu per kilogram.
Hal tersebut membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada jajaran pemerintah di Indonesia untuk mengatasi permasalahan ini. Harga cabai yang tak terkendali membuat masyarakat mengeluh dan berharap akan adanya solusi yang pasti.
Berikut empat fakta harga cabai yang semakin pedas yang sudah dirangkum oleh Okezone, Sabtu (16/12/2023).
1. Harga tembus hingga Rp130.000 per kg
Harga cabai di Indonesia diperkirakan mencapai angka Rp130.000 per kg. Angka tersebut meningkat dibandingkan harga normalnya sekitar Rp40.000 per kg. Kenaikan harga tersebut terjadi khususnya di daerah Jawa, seperti Yogyakarta dan lain-lain.
“Di sebuah provinsi ada yang harga cabai rawitnya Rp50 ribu, tapi di Jawa ada yang Rp110 sampai Rp130 (ribu). Tolong dilihat betul lebih detail lagi,” kata Presiden, dikutip Senin, 11 Desember 2023.
2. Kenaikan harga terjadi di berbagai daerah
Dalam hal ini, diketahui juga bahwa kenaikan harga cabai tersebut meningkat di sejumlah daerah. Harga yang dibanderol mulai dari angka Rp75.000 - Rp130.000 per kg. Berikut beberapa daerah dengan harga cabai yang tinggi.
Jakarta: Rp100.000 - Rp120.000
Serang (Banten): Rp120.000
Yogyakarta: Rp130.000
Gresik (Jawa Timur): Rp75.000
3. Kenaikan harga karena produksi cabai menurun
Didapatkan dari beberapa sumber, penyebab meningkatnya harga cabai di Indonesia karena produksi yang menurun akibat cuaca yang tidak stabil.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya produksi cabai di petani menurun karena gagal panen.
4. Masalah Pasokan
Selain itu, penyebab lainnya juga diduga karena masalah pasokan serta distribusi terkait harga cabai tersebut. Penyebab-penyebab tersebut membuat harga cabai di sejumlah daerah memiliki perbedaan yang signifikan.
5. Dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna
Kenaikan harga cabai yang meningkat ini menjadi salah satu poin yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara yang berlangsung di Jakarta 11 Desember 2023.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri menteri Kabinet Indonesia Maju serta pimpinan lembaga negara tersebut, secara umum dibahas tiga hal yakni persiapan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, kondisi perekonomian terkini, serta evaluasi program dan kegiatan tahun 2023.
(Taufik Fajar)