JAKARTA - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, saat ini tengah menggodok skema pembiayaan perumahan flat 35.
Skema pembiayaan perumahan flat 35 sendiri merupakan adopsi dari skema pembiayaan perumahan di Jepang untuk menyasar kaum milenial memiliki rumah dengan menawarkan cicilan kepemilikan rumah dengan tenor yang panjang yaitu 35 tahun.
"Flat 35 ini sedang kita kaji, kaitannya bagaimana membuat KPR yang efisien, jadi semakin sedikit uang Pemerintah tapi jumlahnya (penyaluran) besar, dan melibatkan ekosistem, private sector masuk," ujar Herry saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Kamis (28/12/2023).
Herry menjelaskan, skema flat 35 yang diadopsi dari Jepang nantinya akan memodifikasi skema penyaluran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang saat ini sudah eksis digunakan oleh masyarakat. Namun untuk tenor cicilan nantinya bisa diambil dengan jangka waktu 30-35 tahun.
Menurutnya, saat ini skema tersebut tengah dalam pembahasan bersama Kementerian Keuangan. Targetnya pada tahun 2024 mendatang skema tersebut sudah memiliki pilot project dan selanjutnya bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Jadi dengan produk baru ini sudah fix, tinggal tenornya saja mau 35 tahun atau 30 tahun, hari ini exercise kita di 30 tahun, tapi sebetulnya dibikin 35 juga tidak apa-apa, toh akan dievaluasi berdasarkan penerima manfaat," ujarnya.