JAKARTA - Pabrik nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah meledak, Minggu 24 Desember 2024.
Dalam menyikapi hal ini, manajemen IMIP membentuk tim penanganan dampak kecelakaan ini. Selain itu, manajemen IMIP juga akan menanggung semua biaya perawatan korban sampai pasca kecelakaan baik dari segi kenyamanan emosional keluarga korban dan juga melakukan analisis kecelakaan.
Berikut Okezone telah merangkum 5 fakta mengenai ledakan smelter ITSS di Morowali, Sabtu (30/12/2023).
1. Jumlah Korban Ledakan
Jumlah korban meninggal dalam ledakan ini adalah 13 orang, yang terdiri dari 4 pekerja Tiongkok dan 9 pekerja Indonesia. Sedangkan untuk korban luka-luka terdapat sebanyak 46 orang.
Sebanyak 29 korban dirujuk ke RSUD Morowali dan 12 orang lainnya sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP serta 5 orang korban luka dilakukan rawat jalan.
2. Penyebab Ledakan
Diketahui peristiwa ledakan ini terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023 pada pukul 06.15 WITA. Hal ini disebabkan oleh tungku feronikel No. 41 yang ditutup karena pemeliharaan dan masih dalam proses perbaikan.
Namun, terdapat sisa slag yang ke luar dari tunggu dan bersentuhan dengan barang yang mudah terbakar sehingga memicu adanya kecelakaan.
“Dinding tungku lalu runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar dan menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka,” jelas Midea Relations Head PT IMIP, Desy Kurniawan.
3. Sikap Pemerintah
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengirim tim penanganan kecelakaan ke Morowali untuk menangani kecelakaan ini.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menyatakan, pihaknya akan proaktif dalam melakukan koordinasi dengan PT ITSS dan pihak terkait sebagai upaya cepat penanganan kecelakaan kerja.
“Kami mendapat laporan bahwa pasca-kecelakaan ini, para korban ditangani dengan baik. Kami juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” jelas Febri dalam keterangan tertulis, Senin (25/12/2023).
4. Dampak Pengabaian K3
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebut bahwa kecelakaan ini merupakan dampak investasi Cina yang menyebabkan upah murah hingga adanya pengabaian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Persoalan K3 sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan sampai memakan korban jiwa. Ini tidak bisa dibiarkan,” toreh Said dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (26/12/2023).
5. Sikap Kemnaker
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) lewat tim Pengawas Ketenagakerjaan menggali informasi lebih lanjut terkait kecelakaan ini. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan koordinasi dengan Pengawas Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah, BPJS Ketenagakerjaan dan Polres Morowali. Hak pekerja juga akan dipenuhi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
“Tim dari Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker melakukan pemeriksaan sejak tanggal 25 Desember 2023 untuk memperoleh informasi yang sebenar-benarnya terkait dengan penyebab terjadinya kecelakaan kerja,” tulis Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang dalam keterangannya.
Tim Pengawas Ketenagakerjaan juga akan melakukan pemeriksaan dimana jika terbukti perusahaan tidak melakukan ketentuan ketenagakerjaan baik norma kerja maupun K3, makan akan dilakukannya langkah hukum.
(Feby Novalius)