JAKARTA - PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) menargetkan 70% dari total dana initial public offering (IPO) akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex).
Sejumlah keperluan akan segera dieksekusi seperti pembelian bahan baku, peralatan, hingga gudang baru.
“Jadi penggunaan dana IPO, dari Rp81 miliar yang kami dapat, kurang lebih 70% itu kita pakai untuk belanja modal, untuk pembelian bahan-bahan,” kata Direktur Utama SMLE, Siu Min saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Secara rinci, perseroan berniat untuk membeli gudang dengan biaya sekitar Rp6 miliar, sedangkan sekitar Rp3-4 miliar bakal dikucurkan untuk instrumen peralatan laboratorium.
Adapun perseroan turut memakai kas internal untuk menutupi sisanya. Nilai capex yang diperoleh melalui listing di pasar modal menambah anggaran capex yang dipakai SMLE hingga paruh pertama tahun 2023.
Berdasarkan prospektus, SMLE telah mengeluarkan capex sebesar Rp95,21 juta hingga 30 Juni 2023. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan nilai capex sepanjang 2022 yang mencapai Rp563,42 juta.
Artinya, perolehan dana IPO menjadi berkah bagi SMLE, sehingga dapat memacu permodalan dan pengembangan perseroan. Manajemen mengungkap akan memperluas pangsa pasar demi mendongkrak penjualan.