SURABAYA - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD mencatat sepanjang Pemerintahan Presiden Joko Widodo pembangunan infrastruktur masif dilakukan. Namun demikian, dia mengaku heran beberapa BUMN Karya yang juga mendapatkan proyek tersebut justru banyak yang hampir kolaps di tengah banyaknya proyek infrastruktur.
"Di Indonesia itu infrastruktur itu luar biasa maju, di era dua Pemerintahan pak Jokowi, wah banyak proyek-proyek infrastruktur," ujar Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof di Surabaya, Rabu malam (10/1/2024).
"Tapi tahu tidak BUMN yang kolaps sekarang semuanya adalah BUMN yang ngurusi infrastruktur, kolaps semua, koruptor di sana," lanjutnya.
Lebih lanjut, beberapa BUMN karya yang dimaksud Mahfud itu saat ini juga ada yang tengah menjalani restrukturisasi sebelum masuk dalam tahap akhir yaitu pembubaran atau merger. Fenomena demikian, ditegaskan Mahfud akibat praktik korupsi yang kerap terjadi pada perusahaan perushaan milik negara yang menangani masalah infrastruktur.
"Banyak korupsi-korupsi itu di BUMN. Bahkan ini yang mungkin anda tidak banyak dengar. Infrastruktur ini uangnya besar dari mana, kok mereka (BUMN Karya) bisa rugi, gitu lho," kata Mahfud.
Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan setidaknya ada dua perusahaan BUMN karya yang akan di merger dengan BUMN Karya lain karena alasan kesehatan keuangan, yaitu Waskita Karya dan Wika. Kedua perusahaan pelat merah tersebut saat ini tengah masuk tahap penyelesaian proses restrukturisasi sebelum akhir dilebur dengan BUMN Karya yang lain.
"Kita akan bicara konsolidasi dengan kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan, misalnya Waskita akan menjadi anaknya HK, kita masih berdiskusi untuk integrasi yang lain, antara WIKA, PP, Brantas, ADHI akan berlanjut dan kita masih berdiskusi sekaligus seperti apa," kata pria yang kerap disapa Tiko.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)