JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) di Jl Daan Mogot, Jelambar. Pembangunan SPBU Hidrogen ini dilakukan melalui anak usahanya Pertamina New dan Renewable Energy (Pertamina NRE).
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan bahwa pembangunan SPBH menjadi langkah pendukung menuju net zero emission (NZE) 2060 mendatang. Hidrogen bisa dari bermacam sumber seperti gas dan panas bumi miliki Pertamina.
“Hidrogen ini bisa dari berbagai sumber kami, bisa dari sumber gas, jadi itu ada grey dan blue dan juga ada green dari geothermal Pertamina dan fasilitas PLTS Pertamina,” ujar Nicke.
Dalam pembangunan SPBH pertama ini, Nicke menyebutkan bahwa pembangunannya akan memakan waktu sekitar enam bulan.
Pertamina sudah memetakkan 17 lokasi yang akan siap dibangun SPBH selanjutnya. Nantinya SPBH ini akan berada satu tempat dengan SPBU-SPBU yang sudah ada. 17 lokasi ini yakni 4 di Jawa, 4 di Sumatra, 3 di Kalimantan, 2 di Papua dan 1 di Nusa Tenggara.
Selain mendukung NZE, penggunaan hidrogen juga jauh lebih murah, lebih cepat dan lebih efisien. Nicke mengungkapkan untuk sekali melakukan pengisian dengan durasi 3 menit, kendaraan dapat digunakan dengan jarak tempuh 780-800 kilometer.
Senada dengan Nicke, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga menjelaskan bahwa Hidrogen merupakan energi masa depan Indonesia. Ahok juga menambahkan bahwa pengembangan hidrogen akan lebih hemat.
Ahok juga optimis bahwa Pertamina dapat menjangkau program ini dengan semua yang dimiliki.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)