Chief Talk Okezone: Buka-bukaan soal Big Data dan Riset dalam Bisnis 2024

Mieke Dearni Br Tarigan, Jurnalis
Kamis 18 Januari 2024 06:15 WIB
Ketua Perpi Resha Yogaswara di Chief Talk Okezone. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Perkembangan politik dan ekonomi global yang tidak menentu mempengaruhi aktivitas perusahaan riset pemasaran di era sekarang.

Sebenarnya, Ketua Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi) Resha Yogaswara mengungkapkan, saat ini banyak perusahaan bergerak menuju dunia data. Big data dan data scientist menjadi fokus perhatian, baik dari pihak pemerintah maupun swasta.

Dan biasanya, lanjut Resha, akhir tahun adalah waktu perencanaan untuk tahun depan. Namun, situasi politik yang tidak menentu membuat perusahaan-perusahaan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Banyak perusahaan menunggu situasi politik selesai sebelum memulai aktivitas lebih lanjut.

Meskipun situasi politik belum selesai, perusahaan-perusahaan riset pemasaran tetap memiliki aktivitas yang harus dilakukan. Selain monitoring kepuasan pelanggan dan kekuatan kompetitor, juga harus memikirkan inovasi untuk masa depan.

“Mereka harus mencari cara untuk mengembangkan produk baru, melakukan investasi baru, dan membuat rencana untuk tahun 2024,” kata Resha dalam program Chief Talk Okezone di iNews Tower, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan-perusahaan riset pemasaran dapat mengambil beberapa strategi dan solusi. Salah satunya adalah mengatur strategi harga dan manajemen harga. Dalam kondisi yang tidak pasti, perusahaan harus memperhatikan strategi harga mereka untuk tetap kompetitif dan mengoptimalkan keuntungan.

“Selain itu, perusahaan-perusahaan riset pemasaran juga dapat mencari metodologi yang lebih ringan dan solusi digital untuk menghadapi tantangan ini. Perkembangan digital sangat mempengaruhi industri riset, dan perusahaan-perusahaan ini harus memanfaatkan perkembangan ini dengan bijak. Mereka dapat menggunakan big data dan data ilmiah untuk memprediksi tren dan mengambil keputusan yang lebih baik. Namun, perlu diingat bahwa kualitas data juga harus diperhatikan agar hasilnya valid,” paparnya.

Digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam industri riset pemasaran. Sebelumnya, pengumpulan data dilakukan secara manual dengan mengunjungi responden langsung. Namun, sekarang metode ini mulai ditinggalkan dan digantikan dengan metode digital seperti aplikasi dan platform online seperti Google.

Digitalisasi memungkinkan pengumpulan data yang lebih cepat dan efisien, meskipun masih ada tantangan unik di Indonesia terkait dengan tatap muka yang masih diperlukan dalam beberapa kasus.

Namun, digitalisasi ini juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah kualitas data yang mungkin diragukan. Banyak survei online yang tidak mendapatkan respons yang jujur atau lengkap karena responden merasa lelah atau tidak tertarik. “Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan riset harus mencari cara kreatif untuk membuat survei mereka menarik bagi responden dan memastikan kualitas data yang mereka dapatkan,” ungkap Resha.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya