Mahfud MD: Program Petani Bangga Bertani Jaga Sumber Daya Alam

Pika Piqhaniah, Jurnalis
Minggu 21 Januari 2024 20:16 WIB
Ganjar Pranowo-Mahfud MD Debat Cawapres (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan programnya untuk meningkatkan sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya. Namun menurutnya, hal ini belum dapat dilestarikan oleh pemerintah untuk kemakmuran rakyat.

“Sumber Daya Alam kita sangat kaya tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit tapi subsidi makin besar, setiap tahun naik, pasti ada yang salah,” kata Mahfud melalui siaran langsung debat Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024).

Mahfud juga mengatakan bahwa dirinya bersama capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo memiliki telah membuat vonis untuk memihak rakyat. DIa menambahkan, ada 4 tolak ukur yang akan digunakan untuk mengeksplorasi sumber daya alam.

“Saya sudah membuat vonis untuk ini bahwa sumber daya alam itu memihak rakyat harganya ada 4. 1. Pemanfaatan, 2. Pemerataan, 3. Parrtisipasi masyarakat, dan kemudian juga penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan secara leluhur kita,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan akan menggunakan 4 tolak ukur tersebut untuk mengembangkan programnya, Petani Bangga Bertani, Berjaya di Laut Nelayan Sejahtera,” imbuhnya.

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menawarkan program KTP Sakti sebagai salah satu upaya mengatasi masalah kelangkaan pupuk bersubsidi dan harga yang meroket bagi kalangan petani.

"Kami waktu di Jawa Tengah, punya pengalaman. Akhirnya kami tahu, berapa jumlah petani, tanahnya luasnya berapa, yang buruh tani berapa, siapa yang bisa mengakses itu. Maka kenapa saya dorong, ini KTP Saktinya, agar bisa menjadi basis data untuk bisa mengurai itu," kata Ganjar kepada wartawan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).

Ganjar pun menyebut jika permasalahan data tersebut sudah selesai selanjutnya bisa menambahkan subsidi pupuk hingga membuat pabrik pupuk secara mandiri.

"Nah kalau sudah ketemu apa yang dilakukan? Ya kamu tambahin subsidi pupuk boleh, pupuknya diperoleh dari impor silakan, tapi kalau mau mandiri ya buat pabrik pupuk baru. Hitungan kita 3 ya. Nah kalau ini bisa kita lakukan mungkin bisa menggenapi kekurangan," ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar juga mempertimbangkan kelanjutannya dengan cara meramu pupuk organik maupun pengganti organik.

"Tapi, menjaga sustainabilitasnya (kelanjutan) dengan cara meramu dengan pupuk organik atau pengganti organik, penting juga," tuturnya

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya