Lebih lanjut, Bahlil mengatakan pada tahun ini, pihaknya akan tetap fokus menggenjot investasi di sektor infrastruktur, jasa dan hilirisasi.
Khusus investasi hilirisasi, ia menargetkan investasi di sektor tersebut pada 2024 bisa berkontribusi hingga 45-50 persen dari total investasi. Adapun saat ini ia menyebutkan realisasi investasi di sektor hilirisasi telah mencapai hampir 40 persen dari total investasi.
"Jadi hilirisasi diperluas, tidak hanya di pertambangan saja. Kita sudah mulai perluas karena calon investornya juga sudah mulai kelihatan," kata Bahlil.
Kementerian Investasi/BKPM sudah memetakan perluasan cakupan hilirisasi industri di delapan sektor, yaitu mineral, batu bara, minyak Bumi, gas Bumi, perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan.
Terdapat 21 komoditas dari delapan sektor prioritas hilirisasi dengan potensi investasi sebesar sekira 545,3 miliar dolar AS (setara Rp8.200 triliun dengan kurs Rp15.200 per dolar AS) sepanjang 2023-2035.
Secara rinci, potensi investasi hilirisasi di sektor mineral dan batu bara sebesar 427,1 miliar dolar AS, minyak dan gas bumi sebesar 67,6 miliar dolar AS, serta perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan sebesar 50,6 miliar dolar AS.
(Taufik Fajar)