JAKARTA - Jumlah tangkapan ikan tuna di Indonesia tembus 334 ribu ton per tahun. Hal itu mengikuti kebutuhan pangan masyarakat yang meningkat seiring pertambahan populasi.
Namun sangat disayangkan bahwa saat ini Indonesia belum bisa melakukan budidaya ikan tuna, di tengah tingginya permintaan dan jumlah penangkapan di laut Indonesia.
"Kalau di Indonesia tangkapan tuna sudah mencapai 334 ribu ton setiap tahun, tapi kita belum bisa budidaya," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Indonesia Marine and Fisher Bussines Forum 2024 di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Lebih lanjut, Trenggono mengungkapkan salah satu upaya untuk menggiatkan proses budidaya itu dengan cara mengundang para investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk mengolah di bidang budidaya.
"Ini salah satunya kita undang dari Turki investasi di Indonesia karena kita bersyukur di Indonesia itu ada 3 jenis tuna, sirip biru, sirip kuning, dan mata besar," sambungnya.
Sebab penangkapan ikan dengan jumlah yang cukup besar setiap tahunnya bisa memicu kerusakan keberlangsungan ekosistem di laut. Sehingga diperlukan budidaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem tersebut.
"Kita undang bisa budidaya penangkapan baby tuna yang kemudian dibesarkan, ini untuk menjaga keberlangsungan sektor perikanan dan populasinya bisa terjaga," lanjutnya.
Trenggono menambahkan, pertumbuhan populasi manusia sejalan dengan peningkatan kebutuhan protein, yang salah satu sumbernya berasal dari konsumsi ikan. Bahkan diperkirakan pasar komditas makan laut pada tahun 2030 nilainya mencapai USD730 miliar.
"Ini yang kemudian, ke depan bahwa investasi sektor budidaya ini sangat menarik, kalau selalu berpikir budidaya adalah landbase sekarang ke laut," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)