YOGYAKARTA - Masyarakat harus tahu bahwa tidak semua produk batik yang dijual online dibuat perajin lokal. Pasalnya banyak produk yang ternyata hanya tekstil bermotif batik sehingga nilai jualnya sangat murah.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi sangat berharap dari para penyedia platform belanja online seperti TikTok Tokopedia menjelaskan detail produk batik yang ditawarkan para seller.
"Teman-teman (seller batik) diharapkan ada komitmen kalau bahwa itu bukan batik jangan dibilang batik. Ini tekstil bermotif batik, ini batik tulis. Biar konsumen tahu," ujarnya, dalam acara MelokalDenganBatik di Hotel Tentrem Yogyakarta, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, konsumen pembeli batik harus sangat dilindungi. Meski diakuinya bahwa batik impor tidak bisa dihilangkan karena ada pasar di Indonesia.
"Jadi boleh gak batik impor, boleh. Tapi jangan bilang dong ini batik. Batik harga Rp50 ribu kita sudah paham, ini kan tidak menghargai apa yang meraka sudah lakukan karya mereka bener-bener batik meskipun tidak tulis tapi cap," tegasnya.
Menyikapi hal tersebut, Tokopedia Fashion Category Lead, Desey Muharlina Bungsu menegaskan bahwa TikTok dan Tokopedia terus menerus mensosialisasikan soal deskripsi produk dengan benar.
"Kita selalu memberikan informasi yang jelas dalam deskripsi di Tokopedia dan TikTok. Seadainya batik itu batik print, wajib dicantumkan pada deskripsi. Kalau dia batik tulis, batik cap itu mereka tulis sebagai nilai tambah dari produk mereka dan itu sudah berjalan. Itu juga dalam TikTok Tokopedia sudah ada batik print, batik cap dan batik tulis," ujarnya.
Demikian juga disampaikan Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Hilmi Adrianto. Dia mengatakan bahwa pada dasarnya dari TikTok dan Tokopedia mencoba untuk menjangkau seluruh UMKM yang ada di Indonesia. Di mana TikTok dan Tokopedia selalu menekankan produk deskripsi harus benar dan jelas.
"Ini karena memang ada tanggung jawab kita juga. Pencantuman produk deksripsi harus benar, sehingga ketika pembeli menerima barangnnya harus sesuai deskripsi dari produk-produknya sendiri," ujarnya.
Di sisi lainnya, salah satu Perajin Batik Nurohmat menilai pentingnya kesadaran para penjual untuk menjelaskan itu batik atau tidak. Pasalnya selama ini semua batik dianggap sama.
"Penting untuk diberi tahu itu printing atau tidak. Masyarakat juga harus sadar ini batik batik apa? printing atau tidak. Kalau tidak dijelaskan ini merusak," ujarnya.
(Feby Novalius)