"Pada saat kami menerima semua proposal itu memang CRRC paling kompetitif. Dan mereka juga kerja sama dengan 28 negara dalam pengadaan sarana kereta baik commuter atau high speed train di beberapa negara, termasuk Eropa dan Asia," kata Anne.
Anne juga membantah bahwa pengadaan KRL baru dari China karena mendapat ancaman tidak akan mendapat pendanaan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jika ngotot mengimpor dari Jepang.
Saat ini, Indonesia masih menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk pengadaan kereta. Dengan Korea dan Eropa, Indonesia bekerja sama untuk pengadaan kereta bandara, sedangkan dengan Jepang, Indonesia masih berkerja sama mengenai teknologi.
"Tidak ada hubungannya. Pengadaannya, prosesnya, benar-benar tidak ada pengaruh dari siapapun, makanya selalu ada BPKP, LKPP jadi memang proses pengadaan harus ada pembanding, tidak ada rekomendasi dari siapapun," ucap Anne.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)