JAKARTA - Ahok meninggalkan bonus yang sangat besar dari Pertamina sebagai bentuk dukungan kepada Ganjar Mahfud. Keputusan ini diambil setelah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama di salah satu Badan Usaha Milik Negara tersebut.
Tentu saja keputusannya untuk mundur dari jabatan itu didasari oleh keinginan pribadi. Pastinya beberapa netizen merasa kecewa dengan keputusan Ahok tersebut, mengingat dia sebenarnya bisa mendapatkan total bonus yang besar. Hal ini dikarenakan Pertamina melaporkan kinerjanya setiap tahun.
Ternyata Ahok menolak total bonus yang fantastis dari Pertamina demi mendukung Ganjar Mahfud, yang bisa mencapai triliunan rupiah. Saat itu, Pertamina mencatatkan laba hampir mencapai Rp 37 triliun (belum diaudit) pada Semester 1 tahun 2023.
Jika dihitung, 1% dari Rp 37 triliun adalah Rp 370 miliar. Meskipun ada potensi mendapatkan bonus yang besar, Ahok tetap memilih untuk mundur agar dapat ikut serta dalam kampanye Ganjar-Mahfud.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir memberi ijin alasan Ahok mundur dari pucuk kepemimpinan Dewan Komisaris Pertamina lantaran memilih masuk dalam tim sukses (timses) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Erick memandang, keputusan Ahok bukan soal salah dan benar, namun karena pilihan. Karena itu, patut dihargai.