3. BUMN Dinilai Tempat Munculnya Banyak Investasi
"BUMN itu agent of change atau tempat perubahan dengan munculnya banyak investasi awal seperti kereta api, airport, ataupun saat COVID dengan membagikan vaksin gratis kepada masyarakat. Yang jelas, jika dibubarkan maka 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat," tambah Erick.
Erick juga memastikan saat ini, seluruh BUMN bekerja dengan baik dan penugasan-penugasan yang diberikan pemerintah sudah dilakukan dengan baik.
"Jika dinilai ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi kita lihat hasilnya hari ini sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp 250 triliun, sudah memberikan kontribusi besar, kepada negara yang dipakai untuk program-program yang sedang dilakukan pemerintah, seperti program kesehatan, pangan," tegasnya.
4. BUMN Banyak Tertimpah Masalah
Meski membantah bahwa gagasan pembubaran BUMN dan dikonversi menjadi koperasi datang dari tim sukses (timses) Capres-Cawapres 01, Anies memandang kelihatannya perusahaan negara saat ini banyak yang bermasalah.
“Kelihatannya BUMN kita ini sudah banyak yang mengalami problem yang terlalu besar. Kita nggak usah bahas di sini problemnya, nanti kita mengalami penambahan pikiran,” ujar Anies saat Desak Anies#21 Semarang, ditayangkan di akun YouTube Anies Baswedan.
Capres-Cawapres yang diusung Partai Nasdem CS ini memandang peran penting BUMN. Anies mengatakan, BUMN menjalankan fungsi negara, di mana negara punya dua tangan yakni birokrasi dan korporasi.
“Birokrasi itu kementerian dinas, badan. Korporasi itu BUMN, BUMD. Dua-duanya punya tugas pembangunan,” lanjut dia.
Menurutnya, BUMN jangan dipandang sebagai badan pencari untung bagi negara, karena negara tidak bekerja mencari keuntungan. Selain itu, negara juga tidak berdagang dengan rakyatnya, namun menjalankan fungsi pembangunan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)