4 Fakta BUMN Jadi Koperasi

Mieke Dearni Br Tarigan, Jurnalis
Sabtu 10 Februari 2024 06:09 WIB
Isu kementerian BUMN jadi koperasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut timses Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memelintir pernyataannya soal perusahaan pelat merah dijadikan koperasi. Hal ini diungkap oleh Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Menteri BUMN.

Menurut dia, isu BUMN dijadikan koperasi berawal dari pertanyaan yang dilontarkan awak media kepada Erick Thohir, saat sesi doorstop beberapa waktu lalu.

Berikut Okezone merangkum 4 Fakta BUMN Jadi Koperasi, Sabtu (10/2/2024).

1. Menciptakan Pengangguran di Indonesia

Erick menilai gagasan perihal perseroan negara dikonversi ke koperasi hanya akan menciptakan pengangguran baru di Indonesia. Pasalnya, 1,6 juta orang merupakan karyawan BUMN.

Erick menambahkan, selama puluhan tahun para karyawan BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya mencapai 5%.

Sederet sumbangsih BUMN sebagai agen perubahan dan pada tahun 2023 telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah dari BUMN ke negara senilai Rp 82,1 triliun.Menurut Erick, telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

2. Pelintir Isu BUMN Jadi Koperasi

Arya menegaskan, tidak ada sikap pelintiran dari jawaban Erick Thohir. Bahkan, dia menyebut tim Capres-Cawapres Anies-Muhaimin harus mengakui bahwa BUMN diubah jadi koperasi merupakan ide yang memang datang dari koalisi di internal mereka.

“Kedua kami juga pantau ternyata itu pemberitaan masif banget mengenai ide itu, ya sudahlah kalau memang ide itu saja, akui salah saja, jangan katakan kita yang melintir,” papar dia.

“Memang idenya aneh mau jadikan BUMN jadi koperasi, dan buat 1,6 juta karyawan BUMN nganggur semua. Dan belum lagi pihak-pihak ketiga yang mendukung BUMN banyak banget, berapa juta keluarga yang akan terganggu dengan ide tersebut,” bebernya.

3. BUMN Dinilai Tempat Munculnya Banyak Investasi

"BUMN itu agent of change atau tempat perubahan dengan munculnya banyak investasi awal seperti kereta api, airport, ataupun saat COVID dengan membagikan vaksin gratis kepada masyarakat. Yang jelas, jika dibubarkan maka 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat," tambah Erick.

Erick juga memastikan saat ini, seluruh BUMN bekerja dengan baik dan penugasan-penugasan yang diberikan pemerintah sudah dilakukan dengan baik.

"Jika dinilai ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi kita lihat hasilnya hari ini sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp 250 triliun, sudah memberikan kontribusi besar, kepada negara yang dipakai untuk program-program yang sedang dilakukan pemerintah, seperti program kesehatan, pangan," tegasnya.

4. BUMN Banyak Tertimpah Masalah

Meski membantah bahwa gagasan pembubaran BUMN dan dikonversi menjadi koperasi datang dari tim sukses (timses) Capres-Cawapres 01, Anies memandang kelihatannya perusahaan negara saat ini banyak yang bermasalah.

“Kelihatannya BUMN kita ini sudah banyak yang mengalami problem yang terlalu besar. Kita nggak usah bahas di sini problemnya, nanti kita mengalami penambahan pikiran,” ujar Anies saat Desak Anies#21 Semarang, ditayangkan di akun YouTube Anies Baswedan.

Capres-Cawapres yang diusung Partai Nasdem CS ini memandang peran penting BUMN. Anies mengatakan, BUMN menjalankan fungsi negara, di mana negara punya dua tangan yakni birokrasi dan korporasi.

“Birokrasi itu kementerian dinas, badan. Korporasi itu BUMN, BUMD. Dua-duanya punya tugas pembangunan,” lanjut dia.

Menurutnya, BUMN jangan dipandang sebagai badan pencari untung bagi negara, karena negara tidak bekerja mencari keuntungan. Selain itu, negara juga tidak berdagang dengan rakyatnya, namun menjalankan fungsi pembangunan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya