JAKARTA - Perum Bulog menargetkan impor 2 juta ton beras sepanjang 2024. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pangan saat Ramadhan dan Lebaran, antisipasi kondisi sebelum panen raya, hingga menghadapi masa paceklik tahun ini.
Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemerintah telah menerbitkan izin impor 2 juta beras, sehingga proses penjajakan tengah dilakukan dengan negara mitra. Pada tahap awal, perusahaan telah mendatangkan 500.000 ton beras.
“Kita kelola impor dengan baik, pemerintah telah memberikan izin untuk 2 juta ton, izin itu untuk satu tahun penuh (2024), jadi kita akan kelola sedemikian sehingga pasokan tersedia sekarang, menghadapi ramadhan dan lebaran,” ujar Bayu saat ditemui di Robinson Ramayana Ciplaz Klender, Ja¬karta Timur, Senin (12/2/2024).
Diperkirakan masa paceklik terjadi pada Juni, Juli, dan Oktober tahun ini. Sehingga, pasokan beras untuk program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar harus tetap tersedia.
“Lalu, menghadapi musim yang belum panen ini, sekaligus paceklik pada bulan Juni, Juni sampai Oktober itu juga kita siapkan, jadi insya Allah stok bulog tersedia dan terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” paparnya.