Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengingatkan bahwa peran UMKM bagi makro ekonomi nasional begitu besar. Di mana, UMKM telah memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan porsi hingga 61 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara (Asean) dan Negara G20.
Bahkan, 97% dari total serapan tenaga kerja di dalam negeri berasal dari UMKM, ini relatif sangat tinggi dibandingkan banyak negara-negara lain di dunia.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyoroti porsi pembiayaan perbankan untuk UMKM yang baru menyentuh 20%, relatif rendah dibandingkan dengan banyak negara.
“Makanya, tadi disampaikan pak Sunarso dengan berbagai cara untuk penetrasi ke level akar rumput dengan BRI agennya, BRILink, dan dengan digital teknologi kita harap akan mengangkat banyak sektor UMKM,” ucap Menkeu.
Kendati begitu, ada 121,7 juta UMKM sudah mendapatkan akses pembiayaan. Rinciannya, 40 juta melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), 20 juta lewat Bank Perekonomian Rakyat (BPR), 35 juta melalui lembaga keuangan khusus, termasuk 7,6 juta UMKM melalui BLU.
(Taufik Fajar)