JAKARTA - Perpindahan ibu kota ke IKN tidak akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis properti di Jakarta. Pasalnya, seperti yang diketahui bersama, sebentar lagi DKI Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia, melainkan menjadi Daerah Khusus Jakarta.
Tentu hal ini banyak yang mempertanyakan industri yang sudah berkembang pesat di Jakarta, khususnya properti. Namun, pada umumnya, sebagai ibu kota awal pasti akan menjadi kawasan pusat bisnis.
“Pada umumnya, mother city atau ibukota awal itu akan tetap menjadi kawasan pusat bisnis,” ujar Direktur Konsultan Strategi Knight Frank Indonesia, Sindiani S. Adinata pada Press Conference Jakarta Property Highlight H2 2023, Kamis,(7/3/2024).
Sindiani juga berkata bahwa pusat bisnis di Jakarta akan lebih berkembang karena tidak akan terganggu dengan situasi politik. Selain itu, karena perpindahan ibu kota ini, akan berdampak ke pasar perkantoran.
Akan ada banyak perkantoran yang kosong sekitar ada 10%-13% ruang kantor pemerintah yang kosong dari total pasokan ruang kantor di Jakarta.
“Sepertinya kira-kira jumlah ruang kantor pemerintahan yang akan kosong di Jakarta itu sekitar 10% - 13% dari total pasokan ruang kantor di Jakarta,” ungkapnya.
Tentu hal ini tidak akan secara langsung mengosongkan kantor tersebut, perpindahan ini akan dilakukan secara bertahap. Namun, yang menjadi tantangannya adalah banyak kantor pemerintahan yang sudah cukup tua sehingga dari perspektif investor ini kurang dapat perkomentensi di pasar properti komersial.
“Perlu digaris bawahi bahwa sebagian besar ruang kantor pemerintahan yang ada di Jakarta merupakan bangunan yang sudah cukup tua. Meskipun lokasi kantor ini strategis, secara fisik bangunannya sudah cukup tua. Sehingga dari perspektif investor kurang dapat berkompetisi di pasar properti komersial,” tuturnya.
Sedangkan menurut Senior Advisor Research Syarifah Syaukat, perpindahan ibu kota ini hanya memindahkan satu pusat dari kota Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara.
“Saya rasa pindahnya ibukota dalam hal ini hanya memindahkan satu pusat atau satu fungsi dari kota Jakarta yang beralih. Namun, fungsi lainnya masih berfungsi di Jakarta,” tandas Syarifah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)