JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di minggu ini dibayangi sentimen suku bunga BI dan Fed serta Ex-Date Dividen BMRI dan jadwal dividen BBCA.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan, BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00% pada kuartal I 2024 dan baru mulai turun pada kuartal II 2024.
Hal itu sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang ditetapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal, sementara FED Rate diprediksi tetap sesuai dengan prediksi yang akan turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi yang belum mencapai target 2% the Fed.
Angga menambahkan Ex-Date Dividen BMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-4 di IHSG tentunya akan berdampak ke gerak IHSG yang dapat ikut terseret turun.
"Yield dividen BMRI mencapai 4,7% hampir 5% dan pada ex-date akan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelah cum date," tegas Angga dalam risetnya, Senin (18/3/2024).
Adapun IHSG ditutup melemah -1,42% dalam sepekan lalu ke level 7.328 pada akhir perdagangan Jumat (15/3) lalu.
Menurut Angga, pelemahan IHSG dibebani sektor IDXENERGY dan IDXFINANCE yang menjadi top losers dan sektor IDXTRANS dan IDXNONCYC yang menjadi top gainers-nya.
Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi laju IHSG yakni data ekonomi AS, neraca dagang Februari, All Time High baru IHSG dan pergerakan using.
Data ekonomi AS yang memengaruhi IHSG yakni inflasi AS naik 0,1% ke level 3,2% YoY atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan konsensusnya di level 3,1%, Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang naik ke level 0,6% MoM di Februari 2024 atau lebih tinggi dari konsensusnya di level 0,3% dan Retail Sales AS naik ke level 0,6% MoM pada Februari 2024 meski masih di bawah konsensusnya yang berada di 0,8%.