Penerimaan Pajak Capai Rp342,88 Triliun, 17,24% dari Target APBN 2024

Atikah Umiyani, Jurnalis
Senin 25 Maret 2024 15:08 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani soal penerimaan pajak (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan realisasi penerimaan pajak sampai dengan 15 Maret 2024 mencapai Rp342,88 triliun atau setara 17,24% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

"Penerimaan pajak sampai 15 Maret mencapai Rp342,88 triliun, ini artinya 17,24% dari target," jelas Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (25/3/2024).

Sri menuturkan, berdasarkan komponennya, maka peneriman pajak penghasilan (PPh) nion migas tercatat sebesar Rp203,92 triliun atau setara 19,18 persen dari target. Kemudian, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) senilai Rp121,92 triliun atau 15,03 persen dari target.

Selanjutnya, realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya tercatat sebesar Rp2,56 triiun atau setara 6,79 persen dari target. Sementara realisasi penerimaan dari PPh migas tercatat Rp1448 triiun atau setara 18,95 persen dari target.

Diakui Sri Mulyani, penerimaan pajak memang tengah mengalami tekanan karena harga komoditas yang mulai menurun jika dibandingkan tahun lalu. Seiring dengan itu, para perusahaan meminta restitusi karena pembaran masanya lebiht inggi dibandingkan apa yang mereka laporakn pada April nanti.

"Sehingga memang kalau dari sisi dengan restitusi netonya kita mengalami tekanan penerimaan pajak kita, namun dari sisi brutonya kalau belum dikurangi restitusi kita masih tumbuh 5,7 persen," urainya

Dikatakan Menkeu, berdasarkan realisasi kumulatifnya, penerimaan pajak penghasilan (PPh) sejak 1 Januari sampai 15 Maret jika dirincikan sebagai berikut, Januari Rp149,2 triliun, kemudian Februari menjadi Rp269 triliuun lalu sampai 15 hari pertama di Maret menjadi Rp342 triliun.

"Ini berarti tiap bulannya kita tumbuh terhadap APBN, terhadap target sudah 17,2% dari target APBN," imbuh Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu menambahkan, secara umum, pendapatan negara tercatat sebesar Rp493,2 triliun atau setara dengan 17,6% dari target yang sebesar Rp2.802,3 triliun. Capaian tersebut terkontraksi sebesar 5,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Pertumbuhan penerimaan negara sangat tinggi di 2021 dan 2022, itu tetap bisa terjaga pada 2023, dan kita tahu itu akan mengalami koreksi. Jadi, sekarang pertumbuhan pendapatan negara negatif 5,4%,” jelas Menkeu.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya