JAKARTA – Sebanyak 97.176 penumpang yang menyeberang dari pulau Jawa ke Sumatera sejak 28 Maret 2024. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat jumlah kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera berada di posisi 24.184 pada periode yang sama. Jumlah tersebut pun didominasi oleh kendaraan pribadi dan truk.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan pergerakan penumpang dan kendaraan diperoleh pihaknya melalui posko pantauan ASDP di Cabang Merak, Banten. Menurutnya, pada periode itu terjadi kenaikan trafik penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera, meski belum signifikan.
“Pelabuhan Merak sudah mulai didatangi pemudik karena kebetulan di H-10 Idul Fitri ini jatuh bersamaan dengan libur panjang akhir pekan perayaan Paskah,” ujar Shelvy dikutip Senin (1/4/2024).
Dia mencatat, trafik kendaraan pribadi naik 34% menjadi 12.512 unit, dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu sebesar 9.336 kendaraan.
Kendaraan roda empat mengalami peningkatan paling signifikan yakni sekitar 36% atau 9.670 unit dibandingkan tahun lalu yaitu, 7.095 kendaraan. Sedangkan kendaraan roda dua naik 26% menjadi 2.842 unit.
Adapun, tren kenaikan pejalan kaki hingga 25% atau 4.888 orang, bila dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 3.893 orang.
Shelvy menambahkan, berdasarkan data per Minggu (31/3/2023), tiket yang sudah direservasi oleh pengguna jasa untuk periode Lebaran H-1 sampai H+7 di Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk sebesar 17.776 atau 1,05% dari total kuota reservasi yang dibuka.
“Untuk periode 1-30 Maret 2024 atau periode pra angkutan Lebaran, total tiket yang terjual pada empat pelabuhan utama adalah 742.070 tiket terjual,” paparnya.
Dari data reservasi, diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 6 April 2024 atau H-4 Lebaran, di mana jumlah pengguna jasa yang telah reservasi di Pelabuhan Merak sebanyak 1.922 tiket atau 9,5% dari kuota reservasi yang dibuka.
Secara agregat, pada periode angkutan Lebaran ini, ASDP memproyeksikan peningkatan produksi sebesar 15% untuk penumpang dan 14% untuk kendaraan, dengan total produksi di 8 lintas pantauan nasional sejumlah 5,78 juta penumpang dan 1,37 juta kendaraan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)