JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah menerima sebagian realisasi pembayaran atas pekerjaan LRT Jabodebek. Besaran yang diterima pada pembayaran kali ini sebesar Rp4,1 triliun (termasuk PPN).
Pembayaran ini melingkupi pekerjaan Stasiun dan Depo LRT Jabodebek Fase 1 oleh Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hal tersebut dilakukan setelah diselesaikannya seluruh pekerjaan LRT Jabodebek mulai dari perencanaan desain, pembangunan struktur, hingga pembangunan stasiun dan fasilitasnya.
Perlu diketahui, LRT Jabodebek memliki tiga lintas pelayanan yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur dan telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 27 Agustus 2023.
Secara keseluruhan ADHI telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp23,3 triliun (termasuk PPN) dari nilai kontrak Rp25,5 triliun (termasuk PPN) berdasarkan kontrak adendum 6.
Selain itu, hingga Februari 2024, ADHI telah membukukan kontrak baru, sebesar Rp4,8 triliun. Capaian tersebut meningkat 14% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni senilai Rp4,3 triliun.
Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari Proyek Tambak Udang Sumbawa, Proyek Gedung Otorita IKN, Proyek RS Eka Hospital BSD, Proyek RS Khusus Bedah Columbia Asia Semarang, dan Proyek SPAM Kamijoro.
Lini bisnis Engineering & Konstruksi mendominasi kontribusi kontrak baru sebesar 95%, diikuti lini bisnis Manufaktur sebesar 3% dan lini bisnis lainnya sebesar 2%. Berdasarkan sumber pendanaan kontrak baru berasal dari Pemerintah sebesar 83%, serta Swasta dan Lainnya sebesar 17%.
Perolehan kontrak baru berdasarkan tipe pekerjaan Sumber Daya Air sebesar 68%, diikuti dengan tipe pekerjaan Gedung sebesar 28%, dan pekerjaan lainnya sebesar 4%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)